Jumat, 04 Desember 2009

Muhasabatun-nafsy

Seseorang dapat menghitung amalnya sendiri, baik itu amal yang baik ataupun yang buruk menggunakan barometer firman Allah surat An-Nisaa’ ayat : 17
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (النساء : 17)
Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yang Kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Siapa yang termasuk (الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ) (orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan) mereka itu diantaranya adalah:
1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. Orang yang melakukan kejahatan Karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.
Siapa saja yang berbuat sebagaimana maksud firman Allah swt.(يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ) , maka hendaknya segera bertaubat kepada Allah swt dalam rangka muhasabatun-nafsi terhadap amal yang telah diperbuat.
Untuk dapat memperbaiki diri mereka tentu ingat pada lanjutan ayat berikutnya
(ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ) (kemudian mereka bertaubat dengan segera). Merka dianjurkan untuk segera bertaubat: Selama masih sehat, sebelum datangnya sakit.Selama masih hidup, sebelum ajal menjemput. Abu Darda’ berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda:
كُلُّ ذَنْبٍ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَغْفِرَهُ إِلاَّ مَنْ مَاتَ مُشْرِكًا أَوْ مُؤْمِنٌ قَتَلَ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا. رواه ابو داود
Tiap-tiap dosa yang dilakukan (seseorang) mudah-mudahan Allah mengampuninya, kecualai dosa orang yang mati dalam keadaan musyrik atau dosa orang mukmin yang membunuh orang mukmin lain dengan sengaja. (HR. Abu dawud).
Dari Abi Musa dari Nabi saw. Nabi saw. Bersabda
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِىءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِىءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا . رواه مسلم
Allah azza wajalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari supaya orang yang berdosa pada malam hari mau bertaubat. Dan Allah mengulurkan tangan-Nya pada siang hari supaya orang yang berdosa pada malam hari mau bertaubat hingga matahari terbit dari barat. (HR Muslim)
Hadits tersebut memberi isyarat bahwa orang yang berbuat dosa di malam hari dan siang hari untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah swt. Hal itu harus dilakukan sampai ajal menjemputnya.
Dari Abi Said, dari Nabi saw. Sesungguhnya Nabi saw. bersabda:
قَالَ إِبْلِيسُ أَىْ رَبِّ لاَ أَزَالُ أُغْوِى بَنِى آدَمَ مَا دَامَتْ أَرْوَاحُهُمْ فِى أَجْسَادِهِمْ. قَالَ فَقَالَ الرَبُّ عَزَّ وَجَلَّ لاَ أَزَالُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِى . رواه احمد.
Iblis berkata: Ya Tuhan, demi kemuliaan-Mu dan keanguan-Mu kami tidak akan henti-hentinya merayu anak adam selama ruh mereka masih dalam jasadnya. Nabi saw. bersabda: Tuhan Azaa Wajalla tidak henti-hentinya memberi maaf kepada mereka selama mereka mohon ampun kepada-Ku. (HR.Ahmad) Menurut hadits tersebut selama manusia masih hidup setan senantiasa berusaha untuk menyesatkan manusia. Akan tetapi selama manusia mau memohon ampun kepada Allah swt. Allah pun tak henti-hentinya memberi maaf kepadanya. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآَمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (الأعراف:153)
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, Kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; Sesungguhnya Tuhan kamu sesudah Taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam ayat yang lain Allah swt. berfirman:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآَنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (النساء:18)
Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih. (QS. An-Nisaa’:18)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar