Minggu, 13 Desember 2009

النفقة في طاعة اللّه (Membelanjakan harta untuk taat kepada Allah subhanahu wata’ala)

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ .
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". Q.S. Sabaa’: 36.
Ayat tersebut memberi isyarat bahwa Allah subhanahu wata’ala akan melapangkan rizki dan menyempitkan rizki kepada siapa saja yang dikehendakinya. Akan tetapi banyak diantara manusia yang tidak mengetahui tentang hal itu.
Tatkala kita dilapangkan riki kita oleh Allah subhanahu wata’ala maka kita harus beryukur kepada-Nya dengan menginfaqkan harta kita di jalan-Nya sebagai bukti syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ .
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Q.S. Ibrahim: 7.
Namun tatkala rizki kita disempitkan oleh Allah subhanahu wata’ala hendaknya kita menjadi orang-orang yang sabar. Apa yang harus kita lakukan jika dalam keadaan demikian. Ingat firman Allah berikut!
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ .
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Q.S. Al-Baqarah:153.
Ketahuilah bahwa kita disuruh Allah subhanahu wata’ala untuk membelanjakan harta di jalan Allah/fisabilillah. Termasuk di dalam pengertian membelanjakan harta di jalan Allah subhanahu wata’ala, adalah membayar zakat, sedangkan yang sunah seperti memebi nafakah terhadap keluarga dan anak-anak.
Segala sesuatu yang kita infaqkan di jalan Allah subhanahu wata’ala akan menggantinya karena Allah subhanahu wata’ala sebaik-baik pemberi
“وهو خير الرازقين “.
Allah subhanahu wata’ala akan mengganti rizki yang kita infaqkan itu di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama:
وعن أبى هريرة عن رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم : إنّ اللّه قال لي : أنفق أنفق عليك.
Dari Abi Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama, Sesungguhnya Allah berkata kepada saya. Infakkanlah maka Kami (Allah) akan infak kepadamu.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama tersebut memberi isyarat kepada kita bahwa penggantian harta yang kita infaqkan di dunia bisa berupa harta benda, sifat qanaah atau berupa keridhaan Allah subhanahu wata’ala dalam hidup ini. Sedangkan di akhirat berupa pahala. Demikian itu jika semuanya kita lakukan untuk taat kepada Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Q.S. Baqarah: 195.
Seseorang yang menafkahkan rizkinya untuk taat kepada Allah subhanahu wata’ala maka ia akan merasa tidak mempunyai apa-apa dihadapan mata Allah subhanahu wata’ala. Ia tahu apa tujuan hidup ini. Ia sadar bawah hidup ini adalah ibarat permainan yang sifatnya hanya sebentar. Ingat firman Allah subhanahu wata’ala berikut:
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآَخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ .
Dan tiadalah kehidupan dunia Ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang Sebenarnya kehidupan, kalau mereka Mengetahui. Q.S. Al-Ankabut: 64.
Jika kita termasuk orang yang tidak taat Allah dalam menafkahkan rizki pemberian-Nya. Ingat firman-Nya:
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآَيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ .
Katakanlah: " dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran kami silih bergantiagar mereka memahami(nya)". QS. Al-An’am : 65.
Azab yang datang dari atas seperti hujan batu, petir dan lain lain. yang datang dari bawah seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya. Hal ini telah dialami oleh umat manusia sebagai pelajaran gerasi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar