Selasa, 29 Desember 2009

Renungan Tahun Baru (تأملات السنة الجديدة)

Sebagai mukmin harus bertaubat kepada Allah swt. dari segala dosa yang telah dilakukan. Allah memerintahkan kepada hambanya untuk bertaubat. Sebagaimana firmannya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). (Q.S.At-Tahrim:8) Bertaubat tidak hanya sekedar berucap “Astaghfirullah” Artinya Aku bertaubat kepada Allah. Tetapi harus disertai dengan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, dan berusaha menjauhkan diri dari berbuat dosa serta punya keinginan yang kuat untuk tidak mengulanginya. Hal ini menjadi syarat bagi seseorang yang taubat kepada Allah swt. Akan tetapi dosa yang timbul dari kesalahan antar sesama anak Adam itu harus dilakuan dengan cara meminta maaf kepadanya atas kesalahan itu, menebus dan mengembalikan haknya jika merugikan mereka. Hal itu harus dilakuakan agar seseorang tidak termasuk kategori orang-orang yang aniaya diri. Allah swt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Q.S.Al-Hujuraat:11) Contoh kecil kesalahan yang sering dianggap remeh oleh seseorang adalah tindakan merendahkan orang lain. Perbuatan ini sering dilakaukan dengan sadar oleh seseorang dan dengan secara sengaja mengabaikan firman Allah swt. Perbuatan ini bertentangan dengan firman Allah swt.
Setiap mukmin berkewajiban memelihara dirinya dari dosa. Sebab berbuat dosa dan maksiat akan mendapatkan kutukan dari Allah swt. Dosa dan maksiat pun merupakan sumber bencana yang akan membinasakan manusia di dunia dan akhirat. Sebagai seorang mukmin harus menyatukan ucapan dengan amal, membenarkan amal dengan niat yang akhlas. Karena Allah swt. Dari Abi Hurairah. Beliau berkata. Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ورواه ابن ماجه
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan amal kamu, tetapi Dia melihat kepada hati dan niat kamu. (H.R.Ibnu Majah) Pada tahun baru ini hendaknya seorang mukmin meluruskan niatnya untuk hari-hari ke depan yang lebih baik. Baik itu berhubungan dengan hak Allah swt. atau dengan hak anak Adam. Dan juga harus hati-hati dalam berbuat dan bertindak. Bersihkan hati dari syirik dan nifaq. Sucikan diri darfi perbuatan keji dan mohonlah kepada Allah dengan sabar:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; Karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". (Q.S.Ali Imran:8) Hal itu harus dilakukan dalam rangka memperbaiki diri setelah aniaya diri sendiri dengan melakukan dosa dan maksiat kepada Allah swt. Allah swt. berfirman:
فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.Ali Imran:8).
Orang yang beriman harus mengambil pelajaran dari pergantian tahun dan memohon kepada Allah dengan ucapan:
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk” agar amal perbuatan pada tahun berikutnya menjadi lebih, baik dan tidak tertipu dengan kehidupan dunia, dan menyatakan diri bermusuhan dengan syetan karena ia senatiasa merusak amal ikhlas kepada Allah swt. Allah swt. berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ . إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ . الَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ . أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآَهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ .
Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan) Maka sungguh Telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. dan Hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan. Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; Maka janganlah dirimu binasa Karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar