Semua orang suka akan kekayaan, anak, kekuasaan, dan kehormatan. Semua itu merupakan bunga kehidupan dunia. Akan tetapi orang-orang yang beriman seluruh anggota badannya tidak boleh terpatri kepada hal-hal tersebut. Allah swt. mengingatkan kepadanya melalui firman-Nya:
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang Telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S.Thaahaa:131).
Melalui ayat tersebut di atas orang yang beriman tidak boleh silau dengan bunga kehidupan dunia yang diberikan Allah swt. kepada orang-orang yang tertipu dengan kehidupan dunia. Orang-orang yang beriman tidak boleh lalai mengingat Allah swt. Jika mereka lalai maka termasuk orang yang rugi. Allah swt. berfirman;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. (Q.S.Al-Munafiqun:9).
Dan orang-orang yang beriman setelah diberi nikmat Allah swt. berupa kekayaan merka juga dianjurkan untuk berinfak baik yang wajib maupun yang sunah sebelum ajal menjemput merka. Dalam hal ini Allah swt. berfirman:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ . وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ .
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al-Munafiqun:10-11)
Banyak orang yang tidak menghiraukan urusan akhirat karena mereka pikir semua itu akan menggagu urusan dunia mereka dan menghalanginya dalam menikmati kelezatan dan kesenangannya. Orang yang berfikiran demikian itu akan merugi karena mereka telah dilalaikan oleh harta kekayaan dan dan anak keturunannya dari mengingat Allah swt. Kelak apabila ajal menjemputnya dan ia menyaksikan keadaan akherat dengan matanya sendiri mereka akan memohon kepada Tuhan sebagaimana diceritakan Allah swt dalam ayat tersebut di atas yang artinya"Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat”.
Oleh karena itu sesibuk apapun disaat mengurus urusan dunia jangan sampai meninggalkan salat lima waktu. Semoga Allah swt. memberi hidayah kepada mereka untuk senantiasa dapat menjaga shalatnya. Allah swt. berfirman:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (Q.S.Al-Baqarah:238).
Seorang hamba yang imannya sempurna dan mengetahui bahwa karunia Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Mereka harus berpandangan bahwa bunga dunia itu merupakan cobaan. Bunga dunia selain tersebut diatas masih banyak lagi yang lainnya, misalnya:
1. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan bagian bunga dunia sehingga banyak orang yang mengejar kekuasaan akan tetapi setelah diraihnya terkadang mereka lupa akan nikmat Allah swt. yang diberikan kepadanya. Mereka tidak mensyukurinya dengan cara tidak melaksanakan amanah sesuai dengan ketentuan Allah swt. atau mereka beranggapan bahwa kekuasaan yang diarihnya karena kepandaian mereka. Jika demikian mereka dapat dikatakan sebagai orang yang masa bodoh akan firman Allah swt. berikut! Padahal ayat tersebut sering mereka baca dan mereka kaji
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. (Q.S.Ali Imran:26)
Melalaui ayat tersebut diatas mereka harus ingat bahwa jabatan apa saja yang mereka miliki suatu saat dicabut oleh Allah swt. oleh karena itu mereka harus menjadi orang yang amanah dan harus menempuh jalan yang tidak diridhai Allah swt. Mereka juga harus ingat bahwa penguasa yang sesungguhnya adalah Allah swt.
2. Kekayaan
Kekayaan juga merupakan bagian bunga dunia, banyak orang yang mencarinya. Oleh karena itu setelah apa yang mereka cari itu tercapai harus bersyukur kepada Allah swt. Mereka juga harus ingat bahwa suatau saat kekayaan juga akan dicabut oleh Allah swt.swt. akan mencabut . Allah berfirman:
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. (Q.S.Ali Imran:26)
Allah memuliakan seseorang itu dengan berbagai macam cara: bisa dengan ketaatannya, bisa dengan pertolongan kemenangan yang diberikan kepadanya, bisa dengan kekayaan yang diberikan kepadanya. Tetapi sebaliknya Allah swt. juga dapat menghinakan seseorang dengan tindakan maksianya, kekalahan mereka, dan kefakiran yang mereka alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar