Senin, 05 Juli 2010

Kebodohan itu sumber kecelakaan dan balak baik di dunia maupun di akhirat

Sebagai muslim dan muslimah kita harus mengetahui hukum Allah, jika tidak maka akan mudah tergelincir ke dalam perkara yang dimurkai Allah, karena kebodohan kita. Kita harus melengkap diri dengan ilmu pengetahuan mengenai Tuhan, rasul, hari akhirat, dan ilmu yang diwajibkan Allah untuk mengetahuinya guna menuaikan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, yang tanpanya tidak akan sah iman dan Islam kita. Allah swt. berfirman:
فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS.At-Taubah:122)
Kata لِيَتَفَقَّهُوا pada ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk mengetahui hukum-hukum syari’at. Sedangkan kata يَحْذَرُونَ mengingatkan kepada kita untuk menjaga diri dari adzab Allah swt
Rasulullah saw bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu pengetahuan adalah kewajiban setiap Muslim. (H.R.Ibnu Majah)
Sungguh bodoh bila kita tidak pernah meluangkan waktu untuk menuntut ilmu, enggan hadir dalam majlis-majlis para ulama untuk mempelajari agama. Jika demikian berarti kita berani memperkecil urusan agama dan memperingan urusan akhirat. Bila hal itu terjadi berarti kita itu lalai terhadap mati dan apa yang akan terjadi sesudahnya.
Allah mengingatkan kita sebagaimana firman-Nya
وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ . يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjinya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (QS.Ar-Ruum:6-7)
Baya dan madharat daripada kebodohan itu antara lain: o Mudah tergrlincir ke dalam perkara yang dimurkai Allah swt. o Mudah mengatakan perkara yang wajib dan dikatakan tidak wajib. o Mudah mengatakan perkara yang haram dikatakan tidak haram. o Mudah terperangkap ke dalam perkara-perkara yang menarik kepada kekufuran.
Madharat dan bahaya daripada kebodohan seseorang dapat diketahui dan dibuktikan dari hal-ikhwal, keadaan, perbuatan, dan percakapannya. Allah tidak akan menerima alasan apapun dari seseorang dikemudian hari, karena Allah telah memerintahkan mereka agar menuntut ilmu.
تَعَلَّمُوْا مَا شِئْتُمْ فَإِنَّ اللهَ لَنْ يَنْفَعُكُمْ بِهِ حَتىَ تَعْمَلُوْا. اخرجه ابن عساكر
Pelajarilah ilmu yang kamu kehendaki! Demi Allah, Dia tidak akan memberi manfaat ilmu itu kepadamu, sehingga kamu beramal dengan apa yang kamu pelajari. (Ahrajau Ibu ’Asaakir)
Apabila kita itu bodoh terhadap kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah, maka kebodohan yang ada pada diri kita itu sangat tercela. Oleh karena itu selamatkanlah diri kita dari belenggu kebodohan kepada cahaya ilmu pengetahuan. Kita tidak wajib menuntut segala ilmu pengetahuan. Cukup bagi kita mempelajari sekedar yang perlu dan wajib diketahui.
Sumber kecelakaan dan balak baik di dunia maupun diakhirat adalah kebodohan. Allah swt. berfirman:
قُلِ اللَّهُ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu Kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS.Al-Jatsiyah:26)
Waansyada (bersair) sebagian ahlul ilmi:
وَفِي الْجَهْلِ قَبْلَ الْمَوْتِ مَوْتٌ لِأَهْلِهِ * فَأَجْسَامُهُمْ قَبْلَ الْقُبُوْرِ قُبُوْرُ
“Si bodoh itu talah mati, meski ajal belum menjemputnya. Tubuhnya adalah kuburan, meski belum dikuburkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar