Selasa, 21 September 2010

Ahli Biotani Bertasbih

Ulamaun-nabat atau yang kita kenal dengan ahli biotani apabila mereka itu orang-orang yang beriman kepada Allah swt. mereka akan senantiasa bertasbih kepada-Nya. karena mereka tahu betul setelah  mengkaji struktur, pertumbuhan, pembiakan, perkembangan, metabolisme, penyakit, ekologi, dan evolusi tumbuhan.
Allah swt. berfirman:

وَمِنْ آياتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خاشِعَةً فَإِذا أَنْزَلْنا عَلَيْهَا الْماءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْياها لَمُحْيِ الْمَوْتى إِنَّهُ عَلى كُلِّ شَيْ ءٍ قَدِيرٌ

Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.Fushulat:39)

Ayat di atas merupakan salah satu diantara ayat-ayat kauniah Allah swt. yang menunjukkan atas keesaan dan kesempurnaan kekuasaan-Nya menghidupkan yang telah mati. Hal itu dapat dipahami dan dimengerti bagi mereka yang beriman, baik mereka itu ahli biotani atau bukan.

Ayat di atas juga memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menganalisa fenomena alam yang diisyaratkan oleh ayat tersebut untuk menguatkan keimanan mereka tentang adanya hari kebangkitan dan pembalasan amal seseorang setelah mereka mati.
Ahli biotani yang bertakwa kepada Allah swt. setelah mengetahui fenomena alam itu mereka bersujud kepada-Nya, lantaran mereka telah mempelajari dan mengkaji tentang kehidupan tumbuhan dari berbagai disiplin saintifik dan mengamatinya dengan mikroskopis. Para ahli biotani yang beriman kepada Allah swt. akan berucap:

ياسبحان الله ، ياقوي ، ياقادر
“Ya Subhanallah” “Ya Qawiyyu”, “Ya Qaadiru”

Fenomena bumi yang mati harus kita pahami. Kita dapat melihat jika air hujan jatuh membasahi bumi atau kita airi dengan air sungai, air danau, atau air sumur, maka benih tumbuhan yang ada dalam tanah mengembang akhirnya tumbuh sehingga bumi tampak, penuh tetumbuhan dan buah-buahan yang berwarna-warni sehingga tidak kelihatan kering dan gersang lagi.
Bagi kita yang bukan ahli biotani juga dapat melihat secara langsung fenomena alam, yaitu melihat bumi kering dan gersang kemudian Allah swt. menurunkan air hujan di atasnya akhirnya menjadi subur dan berbagi tumbuhanpun tumbuh di atasnya sehingga nampak hijau dan subur.

Khitab ayat tersebut tidak hanya ditujukan kepada ahli biotani tetapi secara umum khitab tersebut ditujukan kepada semua hamba Allah yang beriman kepada-Nya.
Kita pun dapat melihat benih tumbuhan itu setelah kena air terguncang, bergerak dan berinteraksi, tumbuh dan berkembang dan melihat bumi hidup kembali setelah matinya kita pun harus berucap:

ياسبحان الله ، ياقوي ، ياقادر
“Ya Subhanallah” “Ya Qawiyyu”, “Ya Qaadiru”

Sungguh Engkau Ya Allah akan menghidupkan orang yang telah mati besok di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.

Ayat di atas memberi isyarat kepada kita bahwa kematian kita pun pasti terjadi dan kebangkitan pada hari kiamat pun harus kita imani, oleh karena itu kita harus menjaga keimanan, ketakwaan dan beramal shaleh sampai kematian menjemput kita.

Fenomena alam sebagaimana ayat tersebut di atas dapat menguatkan keimanan kita apa lagi bagi yang ahli biotani harus lebih kuat imannya setelah mengkaji ayat tersebut dan mengaplikasikannya dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang senantiasa bertasbih setelah melihahat ayat-ayat yang menunjukkan keagungan Allah swt.

2 komentar:

  1. Biologi membantu kita lebih mengenal Sang Pencipta dengan mempelajari makhluk-makhluk ciptaanNya, Subhanallah, kadang kita tidak tahu betapa rumitnya tubuh kita sendiri, yang begitu menakjubkan, segala proses saling berkait,begitu kompleks namun dalam keteraturan, Subhanallah. Allohu Akbar....

    BalasHapus
  2. Biologi salah satu lmu yang mampu mendekatkan makhluk dengan Sang Pencipta, kadang kita tidak menyadari betapa rumit dan kompleks semua proses disetiap organ tubuh kita dalam keteraturan dan kesempurnaan Maha Karya Sang Pencipta, Subhanallah, Allahu Akbar....

    BalasHapus