Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, tetapi terkadang pikiran kita lalai terhadap apa yang telah kita baca. Buktinya ajaran-ajaran Allah swt. yang telah kita baca dalam ayat-ayat Al-Qur'an ada yang belum kita amalkan. Perintah-perintah Allah yang kita baca dalam ayat-ayat Al-Qur'an belum semuanya kita patuhi. Begitu pula larangan-larangan Allah yang kita baca di dalam Al-Qur'an belum semuanya kita tinggalkan. Bila kondisi jiwa kita masih seperti ini maka kita termasuk pembaca Al-Qur'an yang lalai.
Banyak hadits, khabar dan atsar memberitakan tentang ancaman yang sangat menakutkan bagi pembaca Al-Qur’an yang lalai pikirannya.
Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda:
الزَّبَانِيَةُ أَسْرَعُ إِلَى فَسَقَةِ الْقُرَاء مِنْهُمْ إِلَى عَبَدَةِ الأَوْثَان فَيَقُوْلُوْنَ يَبْدَأُ بِنَا قَبْلَ عَبَدَةِ الأَوْثَان فَيُقَالُ لَهُمْ لَيْسَ مَنْ يَعْلَمُ كَمَنْ لاَ يَعْلَمْ رواه الطبراني وأبو نعيم
Malaikat Zabaaniah (Malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka) lebih dekat kepada pembaca Al-Qur’an yang durhaka dibanding kepada penyembah berhala. Maka mereka berkata! Kenapa kami didahulukan untuk diseret ke dalam neraka daripada penyembah berhala. Maka Malaikat Zabaaniyah menjawab, terhadap pertanyaan mereka. Orang yang mengetahui hukum tidak sama dengan yang tidak mengetahui. (H.R.Thabrani dan Abu Na’im).
Diriwayatkan oleh Ahmad, Belaiau berkata: Aku mendengar Aba Sulaiman mengatakan:
اَلزَّبَانِيَةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَسْرَعُ إِلَى حَمَلَةِ الْقُرْآن الذِيْنَ عَصَوْا الله بَعْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآن مِنْهُمْ إِلَى عَبَدَةِ الأَوْثَانِ غَضَبًا عَلَيْهِمْ حِيْنَ عَصَوْا الله بَعْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآن . اخرجه البيهقي
Malaikat Zabaaniyah pada hari kiamat lebih cepat menyeret pada pembawa Al-Qur’an, yaitu orang-orang yang tidak mentaati Allah setelah membaca Al-Qur’an daripada penyembah berhala, marah kepada mereka ketika mereka tidak mentaati Allah setelah membaca Al-Qur’an. (Ahrajahu Baihaqi).
Dari Jabir r.a. dari Nabi saw. belaiau bersabda:
مَنْ جَعَلَهُ أَمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَةِ ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ. رواه ابن حبان
Barangsiapa menjadikan Al-Qur'an sebagai pemimpinnya, niscaya ia akan memimpinnya ke surga. Dan barangsiapa menjadikan Al-Qur'an di belakangnya, niscaya ia akan memimpinnya ke neraka. (H.R.Ibnu Hiban)
Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang melalaikan Al-Qur’an. Ingat! Allah mengingkari orang-orang yang melalaikan Al-Qur’an. Sebagaimana firmannya.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?. (Q.S.Muhammad:24).
Kalau kita benar-benar memikirkan untuk memahami maksud kandungan ayat-ayat Al-Qur’an yang kita baca, kita pasti tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sebaliknya bila kita mengunci hati kita, maka kita tidak akan mengerti, dan kita masih tetap saja melakukan kedurhakaan (kesalahan-keslahan) kepada Allah.
Perilaku-perilaku durhaka itu menunjukkan bahwa kita masih lalai setelah membaca Al-Qur’an.
Perilaku-perilaku durhaka itu menunjukkan bahwa kita masih lalai setelah membaca Al-Qur’an.
Allah swt. berfirman:
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
Dan Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (Q.S.Al-Infithar:14).
Aisah radiallahu ’anha berkata:
كَمْ مِنْ قَارِئٍ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَالْقُرْآنُ يَلْعَنُه
Berapa banyak orang yang membaca Al-Qur’an, sedang Al-Qur’an melaknatinya.Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang gemar membaca Al-Qur’an, memelihara Al-Qur’an, mendirikan hukum-hukum Al-Qur’an, dan terpelihara oleh Al-Qur’an.
Allah swt. berfirman:
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan Al-Quran itu adalah Kitab yang kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (Q.S.Al-An'aam:155).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar