Senin, 25 April 2011

Syarat amal (gerak jasmani) orang beriman

Semua orang mendambakan kehidupannya baik. Baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat.
Orang yang beriman kepada Allah swt., dan perbuatannya baik, maka Allah akan berikan kehidupan baik  kepadanya. Kehidupan yang penuh kebahagiaan, kesenangan, dan kegembiraan.
Allah swt. berfirman.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. (Q.S.An-Nahl:97)

Perlu diingat! Bahwa iman merupakan syarat perbuatan baik  yang kita lakukan dan syarat diterimanya perbuatan baik kita oleh Allah swt. 
Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala perbuatan baik kita. Itulah pahala yang bekerja untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Allah swt. berfirman:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Q.S. Ar-Rahman:60)

Oleh karena itu sebagai orang yang beriman kita harus dapat menggabungkan antara perbuatan baik dan iman. Jika kita mampu menggabungkannya, maka Allah akan memberikan kehidupan yang baik kepada kita.
Kehidupan baik itu merupakan remunerasi (pahala) dari Allah untuk orang-orang yang beramal saleh dan beriman kepada-Nya.
Remunerasi amal saleh bagi orang yang beriman di dunia antara lain; (1). Ketenangan hati; (2). Ketenagan jiwa; (3). Tiada keraguan yang mengganggu hatinya; (5). Rizki yang halal yang datangnya tiada disangka-sangka.
Remunerasi amal saleh bagi orang yang beriman di diakherat adalah pahala yang terbaik dari apa yang mereka kerjakan berupa vareitas (jenis) kesenangan. Sebagaimana firman-Nya:
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S.An-Nahl:97)

Al-Qur'an menunjuki kita dalam amal (gerak jasmani) Amal itu dikatakan baik (saleh) manakala memenuhi tiga perkara berikut:
1.    Dilakukan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Allah dan Rasulullah saw. Karena Allah berfirman:
وَمَآ آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا
apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. (Q.S.Al-Hasyr:7)

2.    Dilakukan dengan kholis (murni) semata-mata karena Allah. Karena Allah swt. berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[ ( jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan). (Q.S.Al-Bayinah:5)

3.    Dilakukan diatas asas aqidah sahihah (keyakinan yang benar). Karena Allah swt. berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. (Q.S.An-Nahl:97)

Perlu diketahui! Bahwa perbuatan baik yang tidak disertai dengan iman maka tidak dapat dinamakan perbuatan baik. 

Banyak orang di dunia ini perbuatannya baik akan tetapi dalam melakukannya mereka tidak menggabungkan perbuatan baik (amal saleh) itu dengan iman kepada Allah, maka perbuatan baik yang mereka lakukan:
1.    Terhapus. Sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالإيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya. (Q.S.Al-Maidah:5)
2.    Tiada berpahala. Sebagaimana Firmann-Nya:
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Q.S.Al-Furqan:23)
 3.    Sia-sia. Sebagaimana firman-Nya:
وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang elah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Huud:16)
 4.    Fatamorgana. Sebagaimana firman-Nya:

أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ
Amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar (Q.S. An-Nuur:39)
 5.    Sirna, seperti abu yang ditiup angin kencang. Sebagaimana firman-Nya:
أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ
Amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. (Q.,S.Ibrahim:18)

Semoga gerak jasmani kita semakin hari semakin baik di hadapan Allah. Setelah itu baru kita sandarkan diri kita ini kepada-Nya dan rahmat-Nya. Kita sama sekali tidak boleh tergantung kepada amal dan ibadah kita. Karena Rasulullah saw. bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ. قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ  وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِىَ اللَّهُ مِنْهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ. رواه مسلم
Tidak seorangpun bisa memasuki surga dengan amalnya. Para sahabat bertanya. Sama jugakah engkau, wahai Rasulullah? Belaiau bersabda, Begitu pula aku, melainkan jika Allah memasukkan Aku di dalam rahmat-Nya. (H.R. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar