Selasa, 26 Januari 2010

Indera Manusia Anugerah Allah swt.

Allah swt. memberi telinga, mata dan hati kepada manusia itu agar mereka mau bersyukur kepada-Nya. Allah swt. berfirman:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Q.S. An Nahl:78)
Ayat tersebut mengingatkan kepada seseorang bahwa saat mereka dilahirkan tidak mengetahui apa-apa. Kemudian Allah swt. memberi dia pendengaran penglihatan dan hati.
Hal ini tentunya agar manusia dapat: 1. Telinga
Seseorang harus menggunakan telinganya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah swt. dan nasehat agama. Jika dia dibacakan Al Quran diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam shalat maupun di luar shalat, terkecuali dalam shalat berjamaah makmum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Quran
Allah swt. berfirman:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآَنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. QS.Al A’raf:204. Pada saat mendengarkan ayat-ayat Allah swt. seseorang harus dapat menyimak dengan baik arti dan maksud yang terkandung dalam ayat tersebut. Ingat karena pada saat itu pada dasarnya dia sedang mendengarkan kalamullah. Banyak orang mendengarkan pembicaraan orang lain dan sangat memperhatikan isi pembicaraan itu akan tetapi tatkala dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah mereka ada yang mengabaikannya dan dan enggan mendengarkannya. Orang yang semacam itu jangan dicontoh karena perbuatan yang semacam itu sangat bertentangan dengan maksud ayat tersebut di atas. 2. Mata
Manusia harus ingat siapa yang memberi penglihatan. Karena indera mata merupakan salah satu alat untuk taat kepada Allah swt. Dengan mata manusia dapat melihat seseorang dan mengetahui seseorang kemudian dapat membedakan mereka antara yang satu dengan yang lainnya.
Agar indera mata bermanfaat untuk sesuatu dan menjadi salah satu penyebab seseorang mendapatkan hidayah maka mata itu hendaknya digunakan untuk mengetahui tanda kebesaran Allah swt. diantaranya:
a. Memperhatikan burung-burung yang sedang terbang Allah swt. Berfirman:
أَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. QS. An Nahl:79.
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلا الرَّحْمَنُ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya dia Maha melihat segala sesuatu. QS.Al Mulk:19
b. Memperhatikan silih bergantinya siang malam Allah swt. Berfirman:
أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. QS.An Naml:86.
c. Menperhatikan peristiwa masa lalu Allah swt. Berfirman:
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنْجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman. QS. Al Ankabut:24 d. Rizki yang diberikan kepada manusia Allah swt. Berfirman:
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. QS. Ar Ruum:37. Allah swt. Berfirman:
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. QS.Az Zumar:52. 3. Hati Allah memberi hati kepada manusia agar bersyukur oleh karena itu hendaknya hati itu digunakan antara lain untuk: a. Dzikrullah Allah swt. Berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآَصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. QS.Al A’raaf:205. b. Mengetahui perkara yang hak Allah swt. Berfirman:
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. QS.Al-Baqarah;147. Jangan sampai pancaindera kita yang sehat itu dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran. Jangan pula sampai dipandang seperti orang munafik mereka mempunyai pancaindera yang sehat akan tetapi mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran. Allah swt berfirman:
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لا يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan buta, Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).QS. Al Baqarah:18 Begitu juga jangan sampai seperti orang-orang kafir karena orang kafir dalam ayat ini disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan pengembalanya. Allah swt. berfirman:
وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[*]. mereka tuli, bisu dan buta, Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. QS.Al-Baqarah:171. Jangan sampai Allah swt. mengunci mati terhadap hati kita seperti Allah mengunci mati terhadap hati mereka. Jangan sampai kita jadi orang itu tidak dapat menerima petunjuk, dan segala macam nasehat agama tidak berbekas. Jangan sampai kita jadi orang yang tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat Al Quran yang kita dengar dan tidak dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang kita lihat di cakrawala, di permukaan bumi dan pada diri kita sendiri. Bagaimana pendapatmu! Jika Allah swt. mengambil pendengaranmu, penglihatanmu dan mengunci mati hatimu. Allah swt. berfirman:
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup dan bagi mereka siksa yang amat berat. QS. Al Baqarah:7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar