Allah berfirman:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS.Ali Imran;191).
Jenis berpikir yang lain:
1. Meneliti segala nikmat pemberian Allah swt. akan menambah syukur kepada-Nya.
Manusia menerima nikmat dari Allah swt. sangat banyak sehingga mereka tidak dapat menghitungnya. Allah swt. berfirman:
وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS.Ibrahim:34)
Allah swt. memberikan segala keperluaan manusia dan segala sesuatu yang dimohon. Sehingga manusia tidak dapat menghitungnya. Akan tetapi banyak manusia pula yang aniaya diri dengan berbuat maksiat dan kufur terhadap nikmat Tuhan-Nya.
Sebagai orang yang beriman wajib mengikat nikmat tersebut dengan cara meneliti segala nikmat pemberian-Nya untuk disyukuri.
Orang yang beriman sadar betul bahwa kemakmuran atau kesempitan dalam hidup ini adaalah kehendak Allah swt. Sebagaimana firman-Nya:
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS.Al-Ankabut:62)
2. Memikirkan kebesaran Allah akan melahirkan perasaan takut, cemas dan malu kepada-Nya. Selanjutnya akan menaikkan semangat di dalam mentaati Allah swt. yang telah terabaikan. Allah swt. Berfirman:
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الْآَيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS.Yunus:101)
Orang-orang beriman yang memikirkan kebesaraan Allah tahu bahwa mereka akan kembali kepada-Nya untuk dihisab. Maka mereka khawatir jangan-jangan sedekah-sedekah yang mereka berikan, dan amal ibadah yang mereka kerjakan itu tidak diterima Allah swt. Allah swt. Berfirman:
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آَتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. (QS.Al-Mukminun:60).
3. Memikirkan bencana-bencana dunia akan melahirkan perasaan zuhud di dalam diri seseorang.
Bencana-bencana yang terjadi di muka bumi ini senantiasa menjadi pelajaaran oleh orang-orang beriman.
Allah swt. pernah menguji negeri Saba’ dengan banjir besar disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib dkarena penduduk negeri Saba’ berpaling dari Allah swt. Kejadian itu diabadikan oleh Allah swt. Sebagaaimana firman-Nya:
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ . ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ
Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS.Saba’:16-17)
Banjir bandang yang terjadi di negeri Saba’ mengingatkan kepada siapa saja yang diberi kemakmuran dalam hidupnya agar senantiasa bersyukur kepada-Nya. Akan tetapi dalam menyikapi kemakmuran hidup hendaknya senatiasa ingat firman Allah swt. berikut:
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.(QS.Thahaa:131)
Ayat tersebut di atas apabila diimplementasikan dalam hidup seseorang akan menumbuhkan sikap zuhud.
4. Memikirkan hari akhirat akan melahirkan kecintaan untuk mengutamakaan akhirat melebihi dunia.
Allah swt. Berfirman:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya? (QS.Al-Qashash:60).
Masih banyak lagi jenis berpikir yang lain. Orang yang luas pandangan batinnya dan meliputi segala sesuatu, ilmunya mendalam dan luas pula, maka wawasan berpikirnya pun menjadi lebih luas dan banyak.
Bagus untuk dibaca dan dilaksanakan
BalasHapusdari pada baca bacaan yang tidak genah2.
tingkatkan.....
karena bermanfaat bagi orang2, terutama saya guna meningkatkan ketebalan iman.