Minggu, 19 September 2010

Berhidmat kepada Allah swt.

Dunia diperintah Allah untuk berhidmat (melayani, dan meladeni) orang yang suka meluangkan waktu untuk berhidmat kepada Allah, bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya, memperbanyak amal kebajikan karena Allah semata dalam mencari dan menggunakan dunia, menjauhi larangan-Nya, menggiatkan diri untuk ta’at kepada-Nya, baik yang berhubungan dengan sang pencipta maupun amalan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.

يقول الله عز وجل للدنيا : يَا دُنْيَا اُخْدُمِيْ مَنْ خَدَمَنِيْ ، وَاسْتَخْدُمِيْ يَا دُنْيَا مَنْ خَدَمَكِ رواه القضاعى

Wahai dunia! Berhidmatlah kepada orang yang telah berhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu. (HQR.al-Qudla’i).

Bila kita betul-betul berhidmat kepada Allah maka dunia (alam ini) pasti akan berhidmat kepada kita.

Kalau kita petani , sawah, ladang kita akan subur. hasil bumi kita akan melimpah dan mudah rizkinya. Bila kita seorang pedangang, akan mudah mendapatkan keuntungan dalam perdagangan. Bila kita pengusaha mudah mendapatkan kemajuan dalam perusahaan. Dengan kata lain kita mudah mendapatkan rizki yang halal.

Bila kita berhidmat kepada Allah, senantiasa akan menikmati sehatnya badan, menikmati ketenangan hidup, menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan rumah tangga, menikmati kerukunan bertetangga dan lain-lain. Meskipun hidup kita sederhana, akan tetapi hidup dan kehidupan kita itu benar-benar mendapat dukungan dan pelayanan dari seluruh kehidupan dunia sekitarnya.

Allah telah menundukkan dan menyerahkan dunia dengan segala yang ada padanya kepada kita, seluruh langit dengan segala isinya kepada kita untuk kita olah, guna memenuhi keperluan hidup kita, dengan berpedoman pada tuntunan Agama Allah swt. Allah berfirman:

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. (QS.Luqman:20)

Namun keseimbangan kehidupan dunia dan kehidupan akhirat harus kita utamakan. Allah swt. Berfirman:

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi (QS.Al-Qashash:77)

Keseimbangan hidup sangat tergantung pada niat hati kita, apakah akan menggunakan dunia ini sebagai jembatan bagi kehidupan akhirat ataukah hanya untuk menghambakan diri pada dunia. Oleh karena itu agar kita tetap berhidmat kepada Allah, niatkanlah pada semua urusan dunia yang kita kerjakan untuk bekal di akhirat. Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ اخرجه ابن ماجه

Barangsiapa yang menjadikan dunia ini cita-citanya, niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran menghantui dirinya serta tidak akan dating kepadanya keduniaan melainkan sekedar apa yang telah ditetapkan. Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat itu niatnya, niscaya Allah menghimpunkan segala urusan serta menciptakan kepuasan dalam hatinya sementara dunia dating tunduk kepadanya. (Ahrajau Ibnu Majah)

Allah swt. memerintahkan dunia untuk menjadikan dunia ini pahit bagi orang yang bertakwa, dan melarannya untuk menampakkan kemanisan terhadap mereka.

يَا دُنْيَا مُرِّي عَلَى أَوْلِيَائِيْ وَلاَ تَحْلَوْ لَهُمْ فَتَفْتِنِهِمْ رواه القضاعى

Wahai dunia jadikanlah engkau sangat pahit kepada wali-wali-Ku dan janganlah engkau menampakkan kemanisanmu kepada mereka untuk menggoda mereka. (HQR.al-Qudla’i).

Allah membatasi orang-orang beriman dari dunia walaupun ia senang kepadanya. Rasulullah saw. Bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَحْمِى عَبْدَهُ الْمُؤْمِنَ فِى الدُّنْيَا وَهُوَ يُحِبُّهُ كَمَا تَحْمُونَ مَرِيضَكُمُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ اخرجه احمد

Sesungguhnya Allah menjaga dan membatasi hambanya yang mukmin dari dunia walaupun ia senang kepadanya, sebagaimana kalian menjaga dan membatasi orang sakit dari makanan dan minuman tertentu.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang diridhainya dan umat yang ridha kepada-Nya.

1 komentar:

  1. semoga kita tidak termasuk manusia yang rakus dan tamak,dan semoga kita dapat menyisakan harta kita ke jalan Allah,amin.

    BalasHapus