Semua orang beriman pasti menginginkan imannya sempurna. Termasuk kita, juga menginginkan adanya kesempurnaan iman. Kesempurnaan iman akan terwujud bila kita mau mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mewujudkan kesempurnaan iman diri kita, Allah memberi tahu kita tentang sifat-sifat orang yang sempurna imannya. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(Q.S.Al-Anfaal:2)
Firman Allah tersebut menjelaskan sifat-sifat orang yang sempurna imannya. Pertama; Orang yang sempurna imannya memiliki sifat: gemetar hati ketika disebut asma Allah, karena takut akan adzab-Nya atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya.
Sudahkah kita memiliki sifat demikian? Jika belum, usahakan sekarang juga. Sebab perasaan takut terhadap adzab Allah akan memunculkan sifat mengagungkan dan memuliakan Allah dalam diri ini. Menjadikan kita senantiasa melasanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Menjadikan kita sadar bahwa kemaksiatan yang pernah kita lakukan akan melemahkan keislaman kita dan mencampakkan kita ke tempat yang rendah (neraka). Kita harus ingat bahwa Al-Qur’an telah dibacakan kepada kita.
Allah swt. berfirman:
ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِينَ أَسَاءُوا السُّوأَى أَنْ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَكَانُوا بِهَا يَسْتَهْزِئُونَ
Kemudian, akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-oloknya. (Q.S.Ar-Ruum:10).
Ayat tersebut mengandung maksud agar kita senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Bila kita terjerumus ke dalam perbuatan maksiat maka kita harus segera bertaubat kepada-Nya sebelum terlambat. Bila terlambat maka kelak kita akan menemuhi Allah dalam keadaan berdosa.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, Maka Sesungguhnya baginya neraka jahannam. ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Q.S. Thaha:74).
Mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang mendatangi Allah dalam keadaan beriman. Sebagaimana firman-Nya:
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَا
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, Maka mereka Itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Q.S. Thaha:74).
Kedua; Orang yang sempurna imannya memiliki sifat bertambah imannya, bila dibacakan Al-Qur’an kepadanya. Sudahkah kita memiliki sifat demikian? Jika belum, usahakan sekarang juga. Karena Al-Qur’an yang menjelaskan sifat orang yang khusyu’ ketika dibacakan Al-Qur’an telah dibacakan kepada kita.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا . وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا . وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا.
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. (Q.S.Al-Iisraa’:107-109).
Ketiga; Orang yang sempurna imannya memiliki sifat tawakal dalam menjalani hidupnya. Sudahkah kita memiliki sifat demikian? Jika belum, usahakan sekarang juga. Karena Al-Qur’an mengenai hal itu telah dibacakan kepada kita. Sebagaimana firman Allah swt.:
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِين
Dan Hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Q.S.Al-Maidah:23)
Orang yang mempunyai sifat-sifat sebagaimana tersebut di atas. Ia senantiasa mendirikan shalat dan menafkahkan sebagaian rizki pemberian Allah.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. (Q.S.Al-Anfaal:2).
Itulah sifat-sifat orang yang sempurna imannya. Sebagaimana Allah nyatakan dalam firman-Nya:
أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. (Q.S.Al-Anfaal:3).
Mudah-mudahan dengan pertolongan Allah swt. kita termasuk orang-orang yang sempurna imannya.
http://www.ziddu.com/download/19826643/Sifatorangyangkeimanannyasempurna.rtf.html
http://www.ziddu.com/download/19826643/Sifatorangyangkeimanannyasempurna.rtf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar