Kamis, 20 September 2012

Harta tidak akan berkurang karena sedekah


Allah yang mengatur kehidupan kita. Ada yang diluaskan rizkinya,  ada pula yang disempitkannya. Itulah kebijakan Allah swt. yang dapat kita saksikan dalam realita hidup ini. Kita harus rela atas pengaturan Allah. Oleh karena itu kita tidak boleh takut  terhadap kemiskinan karena bersedekah.
Allah swt. berfirman:
أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? (Q.S. Al-Mujaadilah:13)

Bersedekah dapat membuat diri ini dekat kepada Allah apabila kita lakukan dengan ikhlas. Dan apapun yang kita sedekahkan mudah-mudahan mendapatkan rido Allah.
Allah akan memberi kompensasi kepada orang-orang yang bersedekah berupa harta di dunia dan pahala di akhirat. Sebagaimana firman-Nya:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Q.S.Sabaa:39).
Rasulullah saw. bersabda: Allah swt. berfirman
أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ. رواه البخارى ومسلم
Wahai anak Adam belanjakanlah di jalan Allah, maka Aku akan memberi belanja kepadmu. (H.R.Bukhori dan Muslim).
Melalui hadits qudsi tersebut Allah menyuruh kita untuk membelanjakan harta di jalan-Nya. Bila kita mematuhi-Nya maka Allah akan memberi belanja kepada kita.
Rasulullah saw. memberi tahu kita bahwa harta yang kita keluarkan sedekahnya tidak akan berkurang. Sebagaimana sabdanya.
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Sedekah tidak mengurangi harta. (H.R. Muslim)
Dan Allah menghilangkan bahaya harta yang telah dikeluarkan sedekahnya, sehingga siap untuk dikonsumsi atau dipergunakan.
Membayarkan sedekah merupakan sifat orang yang bertakwa. Karena Allah swt. berfirman:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. (Q.S. Al-Baqarah:3).

Apabila dalam diri ini telah tertanam perilaku bersedekah harus kita jadikan kebiasaan. Sehingga kita tidak menjadi orang yang berkarakter mengeluh karena  perintah sedekah. Meskipun Allah mencipta manusia berkarakter mengeluh. Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Q.S.Al-Ma’aarij:19).
Akan tetapi Allah menjelaskan bahwa karakter mengeluh dan sifat kikir tidak akan pernah bersarang dalam jiwa orang-orang yang memahami dan menerima perintah sedekah. Sebagaimana firman-Nya:
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ . لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (Q.S. Al-Ma'aarij: 24-25).

Dalam urusan sedekahpun Allah mengingatkan kita jangan terlalu kikir dan jangan pula terlalu pemurah. Bila terlalu kikir kita akan menjadi orang yang tercela. Namun apabila terlalu pemurah, maka kita akan menyesal.
Allah swt. berfirman:
وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya. Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. (Q.S. Al-Israa:29).

Oleh karena itu kita jangan kikir sehingga tidak memberikan apa-apa kepada siapapun. Kita harus ingat bahwa kekikiran itu akan membinasakan kita.
Rasulullah saw. bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّهُ أَهْلَكَ مَنْ قَبْلَكُمْ . أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالحَاكِمُ
Waspadalah terhadap kekikiran, karena sesungguhnya kekikiran itu membinasakan orang sebelum kalian. (Ahrajahu Dawud dan al-Hakim).
Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang bersedekah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar