Orang yang berakal sehat dan berhati cerdik biasa disebut dengan ulul albab, yaitu orang-orang yang mudah menerima pelajaran dari Al-Qur'an.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Q.S.Ar-Ra’d:19).
Yang dimaksud ulul albad (orang-orang yang berakal) dalam dalam ayat 19 surat Ar-Ra’d tersebut adalah:
1. Orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian.
Allah swt. berfirman.
Allah swt. berfirman.
الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثاقَ
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, (Q.S.Ar-Ra’d:20)
2. Orang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan kepadanya untuk dihubungkan. (seperti iman, tauhid, dan arham). Dan orang-orang yang senantiasa takut kepada Allah akan dosa-dosanya.
Allah swt. berfirman.
Allah swt. berfirman.
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ ما أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخافُونَ سُوءَ الْحِسابِ
Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (Q.S.Ar-Ra’d:21)
3. Orang yang sabar karena mencari keridaan Allah; mendirikan salat, menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah, dan menolak kejahatan dengan kebaikan.
Allah swt. berfirman.
Allah swt. berfirman.
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْناهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً وَيَدْرَؤُنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (Q.S.Ar-Ra’d:21)
Orang yang karakternya demikian itu akan mendapat pahala dari Allah swt. Sebagaimana firman-Nya:
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَها وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبائِهِمْ وَأَزْواجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بابٍ . سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِما صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum"[ keselamatan atasmu berkat kesabaranmu]. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Q.S.Ar-Ra’d:23 dan 24)
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberkahi dengan wawasan oleh Allah swt. Sehingga kita berakal sehat dan berhati cerdik hingga mudah menerima pelajaran dari Al-Qur’an.
Bila kita termasuk orang-orang yang diberkahi wawasan oleh Allah swt., maka kita akan senantiasa:
1. Menghindari perbuatan dan tutur kata munafik. Karena perilaku dan tutur kata munafik itu dapat merusak perjanjian kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia.
Rasulullah saw. bersabda:
1. Menghindari perbuatan dan tutur kata munafik. Karena perilaku dan tutur kata munafik itu dapat merusak perjanjian kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia.
Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. (رواه البخارى، ومسلم و ابوداوود)
Jika dipercaya ia berkhianat, jika berbicara ia bohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika berdebat ia bertindak tak terpuji. (HR.Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
2. Menjaga iman kita jangan sampai lepas. Lepas karena perbuatan-perbuatan maksiat.
3. Menjaga tahud kita dari perbuatan dan tutur kata syirik, yang dapat merusak tauhid kita.
4. Menjaga silaturrahim yang sudah kita bangun dari perbuatan dan tutur kata yang dapat merusaknya.
5. Sangat-sangat merasa takut kepada Allah akan dosa-dosa yang kita lakukan.
6. Berbuat dan bertutur kata yang diridai Allah swt.
7. Menjaga salat kita hingga tegak. Jangan sampai lobang. Apalagi meninggalkannya.
8. Senantiasa menafkahkan sebagian rizki kita di jalan Allah swt.
9. Menolak perilaku kejahatan dengan perilaku kebaikan dan menolak tutur kata yang tidak baik dengan tutur kata yang baik. Baik yang muncul dari dalam diri kita maupun dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar