Rabu, 12 Juni 2013

Kelapangan hidup dan kesulitan hidup merupakan ketentuan Allah


Dalam kehidupan sehari-hari kita mempunyai kebutuhan yang harus di penuhi untuk mempertahankan hidup. Dorongan alamiah yang terdapat pada diri kita baik dalam mempertahankan hidup ataupun mengembangkan diri terwujudkan dalam pola tingkah laku yang terlihat jelas dari segala jenis aktifitas sehari-hari.

Bila kita hidup dalam kemakmuran, mata pencaharian kita diperluas, berharta banyak,  kemudian Allah menimpakan kekurangan, sehingga hidup ini terasa sempit dan sulit, maka kita harus ingat bahwa tidak ada yang mampu menghilangkannya melainkan Allah swt.
Allah swt. berfirman:
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan dia sendiri. dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, Maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (Q.S.Al-An’am:17).

Apabila Allah memberi kekayaan, pekerjaan, dan lainnya  kita merasa bahagia dan gembira. Apabila Allah menimpakan bencana berupa kemiskinan, penyakit, dan lainnya karena dimasa lalu kita pernah melakukan maksiat, maka kita merasa hidup sempit. Berari kita termasuk golongan orang-orang yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:
وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ
Sesungguhnya apabila kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari kami dia bergembira ria karena rahmat itu. dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) Karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat). (Q.S.Asy Syuura:48).

Pada saat kita tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan kesehatan. Hidup ini terkadang terasa susah dan sulit. Sebagai orang yang beriman kita harus senantiasa bertakwa sehingga mampu menguasai dan mengelola perasaan tersebut. Sehingga kita tidak berperilaku buruk sangka  kepada Allah swt. atau tidak rida terhadap kehidupan yang demikian itu.
Bila dalam hati atau pikiran kita tersirat buruk sangka kepada Allah dan tidak ridha atas ketentuan cara mengatasinya:

1.    Kita harus mengetahui bahwa kaya miskin kehendak Allah swt.
Allah swt. berfirman:
إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُون
Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui. (Q.S.Saba’:36).

2.    Kita harus Ingat bahwa ketidakpercayaan kepada Allah merupakan dosa besar.
Rasulullah saw. bersabda:
أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ سُوْءُ الظَّنِّ بِالله عَزَّ وَجَلَّ . أخرج الديلمي
Ketidakpercayaan kepada Allah Yang Maha Esa merupakan dosa terbesar. (Ahrajahu Dailamiy)

3.    Kita harus ingat bahwa ketidakpercayaan kepada Allah merupakan dosa batiniah, salah satu hama  hati, dan sebuah pikiran yang terlarang.
Rasulullah saw. bersabda:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. رواه مسلم
Salah satu dari anda jangan mati kecuali dalam keadaan berbaiksangka kepada Allah  Azza Wajalla. (H.R.Muslim)

4.     Kita harus menghindari dosa dari keputusasaan, karena keputusa asaan perilaku orang-orang yang sesat.
Allah swt. berfirman:
وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (Q.S.Al-Hjr:55)

Kalau kita menginginkan limpahan rahmat dan ampunan Allah, setiap saat kita harus ingat Allah dan bersyukur kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al-Baqarah:152)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar