Kamis, 07 November 2013

Orang yang mendapatkan keamanan dan petunjuk Allah swt.

Orang-orang yang takwa kepada Allah dan mempercayai janji-Nya, mereka akan ditempatkan oleh Allah swt. dalam taman-taman surga dan mata air-mata air. Sebagaimana firman-Nya.

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air. (Q.S. Adz-Dzariyaat:15).
 
Sebagai orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt. kita harus membersihkan jiwa ini dari perilaku kefasikan, kemudian memperbaikinya dengan perilaku ketakwaan, karena membersihkan jiwa dari perilaku kefasikan dan memperbaikinya dengan perilaku ketakwaan merupakan penyebab keberuntungan kita, sedangkan kegagalan dalam memperbaikinya merupakan penyebab kefasikan dan kerugian.
Untuk mempertahankan ketakwaan kita kepada Allah swt., maka kita harus ingat, bahwa Allah mengilhamkan kepada jiwa ini jalan kefasikan dan jalan ketakwaan. Sebagaimana firman-Nya.
وَنَفْسٍ وَما سَوَّاها . فَأَلْهَمَها فُجُورَها وَتَقْواها.
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (Q.S.Asy-Syams:7-8).

Oleh karena itu kalau kita ingin mendapatkan keamanan dan petunjuk dari Allah swt., maka jangan sekali-kali kita mencampuradukkan iman kita dengan perilaku kezaliman, karena mencampuradukkannya menjadi penyebab kita tidak mendapatkan petunjuk dari Allah swt.
Allah swt. berfirman: 
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S.Al-An’am:82).

Siapa sebenarnya orang yang mendapat keamanan menurut ayat tersebut? Mereka adalah:
الذِينَ أَخْلَصُوا العِبَادَةَ للهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَلَمْ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً ، وَلَمْ يَخْلِطُوا إِيمَانَهُمْ  بِظُلْمٍ ، وَلاَ كُفْرٍ ، وَلاَ شِرْكٍ بِاللهِ ، فَهَؤُلاءِ هُمُ الآمِنُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنَ الخُلُودِ فِي العَذَابِ ، وَأُولَئِكَ هُمُ المُهْتَدُونَ فِي الدُّنْيا وَالآخِرَةِ .
“Orang-orang yang setia menyembah Allah saja tidak ada mitra bagi-Nya; dan tidak melibatkan seorang pun dengan-Nya; dan tidak mencampur iman mereka dengan perilaku kezaliman, tidak kufur kepada Allah dan tidak terjerat dalam perilaku mensekutukan Allah. Mereka adalah orang-orang yang aman dari azab Allah pada hari kiamat, dan mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk di dunia dan di akhirat”.
 
Untuk itu kita harus berupaya menjadi hamba Allah yang mukhlis, karena Iblis tidak akan dapat mendekati hamba Allah yang tulus dalam imannya. Kita harus memperhatikan kata-kata Iblis yang datang dari lidahnya,sebagaimana dalam firman Allah swt.
إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَاللَّهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Sesungguhnya saya takut kepada Allah". dan Allah sangat keras siksa-Nya.(Q.S.Al-Anfaal:48).

Kata-kata Setan yang datang dari lidahnya yang juga harus kita perhatikan sebagaimana dalam firman Allah swt.
إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (Q.S.Al-Hasyr:16).

Kalau Iblis dan Setan saja takut kepada Allah, maka kita harus lebih takut kepada-Nya atas segala kejahatan dan perilaku aniaya diri yang pernah kita lakukan. Solusi untuk mengatasinya adalah mohon ampun kepada Allah swt.
Allah swt. berfirman:
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisaa:110).

Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang ikhlas dalam beribadah kepada Allah swt.
Allah swt. berfirman.
 يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ أَرْضِي وَاسِعَةٌ فَإِيَّايَ فَاعْبُدُونِ
Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, Sesungguhnya bumi-Ku luas, Maka sembahlah Aku saja. (Q.S.Al-Ankkabuut:56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar