Sebagai orang beriman kita dianjurkan oleh Allah swt. untuk beramal saleh, karena amal saleh merupakan rangkaian keimanan kita kepada-Nya.
Allah swt. berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحاتِ أُولئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّة
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. AL-Bayinah:7).
Amal saleh yang kita lakukan itu harus berisi empat hal: ilmu syari’at, niat, kesabaran dan keihlasan. Tanpa adanya empat hal tersebut, sulit rasanya amal saleh yang kita lakukan menjadi sebuah ketaatan kepada Allah swt.
Ilmu (syari’at) dan amal itu harus berjalan beriringan, tidak berhenti salah satunya dari yang lain, karena amal itu merupakan gambaran dan hakekat dari ilmu syari’at.
Ilmu (syari’at) dan amal itu harus berjalan beriringan, tidak berhenti salah satunya dari yang lain, karena amal itu merupakan gambaran dan hakekat dari ilmu syari’at.
Tidak ada iman tanpa amal, tidak ada amal tanpa niat, dan tidak ada niat tanpa persetujuan dari Allah swt.
Adanya persetujuan dari Allah inilah menuntut kita akan adanya kesabaran dan keikhlasan dalam beramal, karena Allah swt. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik.
Allah swt.berfirman:
Adanya persetujuan dari Allah inilah menuntut kita akan adanya kesabaran dan keikhlasan dalam beramal, karena Allah swt. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalnya dengan baik.
Allah swt.berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا
Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. (Q.S. Al-Kahfi:30).
Maka dari itu amal saleh:
1. Harus kita lalukan sesuai dengan ilmu (syari’at/hukum Allah swt); Sebagaimana firman Allah swt:
هَذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Al Quran Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (Q.S.Al-Jaatsiyah:20).
2. Harus kita lakukan dengan niat yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
نِيَةُ الْمُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ وَعَمَلُ الْمُنَافِقِ خَيْرٌ مِنْ نِيَتِهِ. رواه الطبرانى
Niat seorang mukmin itu lebih baik daripada amalnya, dan amal seorang munafik itu lebih baik daripada niatnya. (H.R.Thabrani).
3. Harus kita lakukan dengan penuh kesabaran dan keridhaan, karena ridha merupakan sikap yang mulia dan tinggi derajatnya.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْه
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. (Q.S. Al-Bayyinah:8).
4. Harus kita lakukan dengan penuh keikhlasan, artinya jauh dari kemunafikan, karena ikhlas merupakan ruh daripada ibadah.
Rasulullah saw. bersabda:
Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّ الله لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ خَالِصاً وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ. رواه النسائي
Sesungguhnya Allah swt. tidak akan menerima suatu amalan, melainkan yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan kepada-Nya, dan ditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya semata. (H.R. Nasaa’i)
Disamping itu kita harus ingat bahwa Allah swt. hanya menerima amal saleh dari orang-orang yang bertakwa.
Allah swt. berfirman:
Allah swt. berfirman:
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Q.S.Al-Maidah:27).
Sebagai orang yang beriman kita harus tahu, bahwa naik-turunnya amal saleh kita itu tergantung pada naik-turunya iman. Misalnya, kita menolak kemungkaran dengan hati, hal itu merupakan bagian dari amal saleh yang kita lakukan pada posisi dan kondisi iman sedang melemah.
Rasulullah saw. bersabda:
Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ. رواه مسلم
Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.(H.R. Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar