Rabu, 11 Desember 2013

Khutbah aqdun nikah

إِنَّ الحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذ بالله مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللهم صلِّ على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه، وسلم تسليماً كثيراً.  )أمَّا بَعْدُ(: فيامعاشر المسلمين والمسلمات رحمكم الله أُوصِيكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَة.

Hadhirin walhadhirat rahimakumullah. 

Pada upacara aqdun nikah ini akan sampaikan beberapa ayat dari kitab suci Al-Qur’an dengan harapan bisa digunakan bekal dan garis hidup buat mempelai berdua khususnya dan buat muslim-muslimat umumnya, karena semua muslim-muslimat berkeweajiban menggunakan firman-firman Allah swt. dalam Al-Quran untuk menjadi tuntunan hidup dan sebagai pelaksanaan pengakuan kita  “القرآن اِمَامِى” Al-Qur’an itu tuntunan hidupku.

Allah swt. berfirman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(Q.S.Ali Imran:102).
Melalui ayat ini kita diharapkan: Menjaga dan berpegang teguh pada kitab Allah swt. dan sunnah Rasul; Memegang agama Islam dengan kuat-kuat sampai ajal menjemput kita; Menguatkan aqidah Islam; Bersyukur kepada Allah swt. atas nikmat taat kepada-Nya dan Rasul-Nya; dan senantiasa ingat kepada Allah swt., jangan sampai melupakannya.

Firmannya yang lain

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S.An-Nisaa:1).
Melalui ayat ini kita diharapkan mengerti dan memahami bahwa diri ini dicipta Allah swt. dari seorang diri, dan mengetahi pula bahwa istri kita ini dicipta Allah dari diri ini. Setelah mengerti dan memahami kita diharapkan menjadi orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang senantiasa melaksanakan perintah dan menjahui larangan-Nya, serta senantiasa menjaga hubungan kekerabatan (silaturahim) dan menjaga persaudaraan diantara sesama manusia.

Dalam firmannya yang lain

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فازَ فَوْزاً عَظِيماً.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.(Q.S. Al-Ahzab:70-71).
Melalui ayat ini kita diharapkan menjadi orang yang bertakwa, dan senantiasa bertutur kata dengan tutur kata yang benar, maka dari itu, orang yang telah berumah tangga atau yang baru membangun rumahtangga harus mampu menjaga lisannya agar tidak keluar kata-kata yang tidak benar, karena kata-kata yang tidak benar yang keluar dari lisan kita dapat menimbulkan perselisihan diantara sumi-istri, maka dari itu harus dihindari.

Hadhirin walhadhirat rahimakumullah. 
Masalah hak dan kewajiban suami istri dapat kita lihat dalam firman Allah.
 
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ.
dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya.(Q.S.Al-Baqarah:228).
Melalui ayat ini Allah mengingatkan kita bahwa seorang istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Namun seorang istri harus memahami dan menyadari pula, bahwa suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari pada dirinya.
Allah swt. berfirman.
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ.
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. (Q.S.An-Nisaa:34).

Melalui ayat ini seorang suami harus menyadari bahwa dirinya adalah pemimpin istrinya, sebaliknya seorang istri juga harus menyadari dan memahami bahwa suaminya adalah imam dalam keluarganya.

Hadhirin walhadhirat rahimakumullah, khususnya mempelai berdua, mudah-mudahan kita dapat mentaati apa yang menjadi kanduangan ayat-ayat Allah swt. tersebut dengan mengharap anugerah dari-Nya.

 اَقُوْلُ قَوْلىِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُالله لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Hadhirin walhadhirat rahimakumullah. khususnya calon mempelai berdua, marilah kita ucapkan istighfar dan tasyahud.

استغفرالله العظيم الذى لااله الاهو الحي القيوم واتوب اليه × 3 :
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله × 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar